KEUNTUNGAN TAK LANGSUNG, YANG LEBIH LANGGENG
“Mas J, kalau aplikasi materi Perang Bisnis Model untuk developer apa?”, tanya seorang developer syariah.
Begini, mulailah dari pertanyaan:
Kenapa Anda membangun bisnis ini?
Apa manfaat yang akan Anda berikan kepada konsumen Anda?
Kenapa Anda membangun bisnis ini?
Apa manfaat yang akan Anda berikan kepada konsumen Anda?
Kebanyakan pengusaha berfikir jangka pendek. Mereka hanya berfikir untuk meraup keuntungan besar jangka pendek, pukul dan lari. Bisnis yang berkah adalah bisnis yang menjadi solusi bagi konsumen, memberi manfaat kepada sesama.
Jika Anda seorang karyawan, sudah memiliki anak, kebutuhan akan kepemilikan rumah adalah idaman, benar? Tentu saja dibandingkan menjadi kontraktor, alias kontrak sana sini. Apa daya, harga rumah selangit dan terus melambung. Didorong oleh keserakahan, para developer berusaha meraup keuntungan sebesar-besarnya, bukan menyediakan solusi rumah nyaman dengan harga terjangkau.
Seandainya harga pokok tanah dan bangunan adalah 100 juta rupiah, maka developer setidaknya akan menjual dengan harga 2 kali lipat. Saat properti tahap pertama laris, maka tahap kedua akan naik berlipat-lipat. Tak perlu menunggu hitungan tahun, “Senin harga naik..”, naik setiap Senin. Buseett, mungkin emaknya tukang naikin NJOP.
Para developer kecil, yang duit promosinya cekak, jangan meniru cara kapitalis bermain. Mereka yang berpikiran mengambil untung di depan. Alhasil, penjualan rumah lama lakunya atau yang beli itu-itu lagi, para investor, kemudian kosong. Bagaimana jika saya katakan: Jualah tanpa keuntungan. Apakah itu tak masuk akal bagi Anda? Atau setidaknya ambil keuntungan tipis 20%. Dengan syarat..!
Syaratnya adalah harus dihuni dalam 3 bulan, bukan untuk investasi. Jika melanggar, maka developer dijinkan untuk menyewakan dengan harga murah. Maka perumahan pun akan bermanfaat dengan hunian maksimal, bukan menjadi rumah hantu. Terus dari mana keuntungannya?
Nah, ubah pola pikir menjual rumah sebagai tujuan akhir, menjadi SALURAN DISTRIBUSI. Apa yang didistribusikan?
• keamanan
• kebersihan (lingkungan)
• perawatan taman
• jasa kebersihan (rumah)
• listrik
• air bersih
• internet
• TV Cable
• filter air minum (sewa)
• katering
• kebersihan (lingkungan)
• perawatan taman
• jasa kebersihan (rumah)
• listrik
• air bersih
• internet
• TV Cable
• filter air minum (sewa)
• katering
Bukankah itu menjadi rejeki yang lebih langgeng daripada sistem pukul semalam? Itulah yang disebut keuntungan tak langsung. Model bisnis bukanlah suatu yang baru.
Bukan hanya berlaku pada bisnis properti, tapi juga pada nyaris semua bisnis lainnya. Pahami hakekatnya, maka Anda akan mendapatkan kuncinya.
Intinya..
Bisnis adalah membangun saluran distribusi. Apa saja yang akan Anda distribusikan dan seberapa lama akan bertahan?
Perkecil hambatan dalam pembangunan saluran distribusi, karena bisnis yang sesungguhnya adalah mendistribusikan, bukan menjual saluran distribusi. Berikan manfaat di depan kepada para ‘distributor’, maka Anda akan menuai kemudian dan langgeng.










